ALAT PEMBUNUH KANKER BUATAN INDONESIA
hasil penelitian dari Prof Dr Warsito Purwo Taruno
DI Center for Tomography Research Laboratory (CTech Labs) Edwar
Technology, Ruko Perumahan Modernland, Tangerang, Banten, setiap hari
kerja, yakni Senin-Jumat, puluhan orang datang ingin menyembuhkan diri
dari gerogotan penyakit kanker. Pasien berdatangan dari berbagai
penjuru. Ada dari Aceh, Papua, hingga dari luar negeri sekalipun,
seperti Belgia.
Prof Dr Warsito Purwo Taruno, penemu alat
berbasis medan listrik pembunuh kanker, mengatakan sudah ada lima
pejabat yang datang berobat. Sayangnya, Warsito enggan menyebutkan
identitas pejabat tersebut.
"Tempat ini bukan klinik. Kami tidak
meminta orang yang datang untuk menginap ataupun meminum obat dari kami.
Tempat ini adalah payung dari penelitian tentang alat saya," ujarnya.
Warsito
menjelaskan, setiap penderita kanker yang datang akan disodori formulir
persetujuan, yang menegaskan perkembangan kesehatan sang penderita akan
digunakan untuk kepentingan penelitian medis. Ia mengaku sejauh ini
tidak pernah menemui kendala mengenai perizinan usaha tersebut.
"Alat
kami menggunakan tenaga listrik sekitar 3 volt, dan memang tidak ada
peraturan yang bisa mengatur hal tersebut," tutur Warsito.
Di
ruko dua lantai tersbut, Warsito bersama puluhan stafnya mengumpulkan
data mengenai efek dari ciptaannya terhadap penderita kanker. Kini ia
tengah mengumpulkan syarat-syarat agar alat tersebut mendapatkan clearance
dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementerian Kesehatan sehingga penggunaan alat tersebut bisa
disejajarkan dengan kemoterapi ataupun radiasi di rumah sakit.
Syarat-syarat
yang harus ia penuhi antara lain adalah uji coba pada hewan, yang kini
tengah ia lakukan terhadap kucing penderita kanker mulut. Selan itu
adalah uji paliatif, yakni menguji alat tersebut pada penderita yang
sudah mencoba pengobatan kemoterapi dan radiasi, tapi tidak kunjung
sembuh, serta mengumpulkan data dari seratus orang pertama yang sembuh
total karena alatnya.
"Saat ini drafnya sedang disusun (di kementerian). Mudah-mudahan awal tahun depan clearance-nya sudah keluar sehingga akses masyarakat untuk menggunakan semakin terbuka," kata Warsito.
Walaupun belum mendapatkan clearance,
Warsito mengaku sudah menjalin kerja sama dengan jaringan rumah sakit
di India. Selain itu, sejumlah pengusaha baik dari dalam maupun luar
negeri juga sudah mengajukan tawaran untuk mengembangkan alat tersebut,
tapi belum satu pun tawaran itu ia terima.
Warsito mengklaim alat
bertenaga listrik untuk terapi kanker ciptaannya ini merupakan
satu-satunya alat pembunuh seluruh sel-sel kanker pada tubuh manusia.
Daya sembuh alat ini jauh lebih efektif dari kemoterapi dan radiasi yang
harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Ia mengatakan alat
yang ia ciptakan memberikan efek samping, yakni sel kanker yang mati di
tubuh pengguna alat ciptaannya akan dikeluarkan melalui sejumlah
pembuangan, misalnya feses, urine, keringat, ketombe, kotoran telinga,
hingga air liur.
"Sel-sel kanker itu akan mati, dan terbawa oleh
darah, yang kemudian dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan tubuh
sehingga dikeluarkan melalui mekanisme yang ada," katanya.
Untuk
mengakses alat terapi kanker tersebut, seorang penderita bisa datang ke
Edwar Technology. Tempat ini buka pukul 09.00-16.00 setiap hari Senin
hingga Jumat. Pengguna alatnya harus membawa rekam medis dari rumah
sakit, tentang kondisi kanker yang diderita. Rekam medis tersebut bisa
berupa hasil computerized tomography (CT) scan, pemanfaatan magnetic resonance imaging (MRI) untuk melakukan pencitraan diagnosis penyakit pasien, atau ultrasonography (USG).
Menurut
Warsito, data-data tersebut akan diinterpretasikan sejumlah staf di
bagian fisika medis untuk memutuskan jenis alat apa yang cocok digunakan
si penderita kanker. "Untuk kasus tertentu (calon pengguna alat) harus
diwawancarai oleh bagian fisika medis," katanya.
CTech Labs Edwar
Technology menyediakan sekitar 50 buah alat pembunuh kanker. Ada alat
menyerupai celana pendek untuk menyembuhkan kanker rahim, penutup dada
untuk kanker payudara, helm untuk kanker otak, selimut untuk kanker
darah, hingga masker untuk kanker mulut.
Menurut sang penemu,
alat yang diproduksi tersedia dalam berbagai ukuran, yang disesuaikan
dengan ukuran tubuh Asia. Namun tetap saja, pengukuran harus dilakukan
pada setiap orang, mengukur tubuh spesifik calon pengguna, untuk
disesuaikan dengan alat. Jika tidak ada penyesuaian, pada hari itu juga
ia bisa mengakses alat ciptaan Warsito tersebut. Setelahnya, sang
penderita kanker akan diberi pengarahan mengenai berapa lama alat
tersebut harus dikenakan.
Alat-alat seharga kira-kira Rp 4 juta
itu akan dipinjamkan selama enam bulan. Menurut Warsito, angka tersebut
sudah cukup murah, mengingat tarif pengobatan dengan kemoterapi ataupun
radiasi satu paketnya bisa mencapai ratusan juga.
"Kalau ternyata
tidak mampu, kami juga memberikan keringanan. Kami di sini tidak cari
untung. Yang membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM) pun kami
terima, kami berikan diskon 70 persen, walaupun kami tidak kerja sama
dengan pemerintah untuk hal itu," katanya.
Selama pemakaian alat
itu, pasien dilarang untuk mengonsumsi makanan dengan kadar hormon
tinggi, seperti kerang, udang, dan cumi-cumi. Pasien juga diminta untuk
rutin memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, lalu melaporkannya ke
pihak Edwar Technology untuk dipantau perkembangannya, dan melakukan
penyesuaian alat bila perlu.
"Umumnya setelah enam bulan bisa
terlihat hasilnya. Tapi banyak juga yang sebelum enam bulan sudah
dinyatakan sembuh total," kata Warsito.
Rekor penyembuhan
tercepat dialami seorang perempuan berumur sekitar 35 tahun, penyandang
penyakit kanker payudara stadium tinggi. Setelah tiga minggu menggunakan
alat ciptaannya, perempuan tersebut dinyatakan bebas dari kanker.
Selain
di CTech Labs Edwar Technology, alat ciptaannya juga bisa diakses di
Rumah Sakit Islam Banyu Bening, Solo, Jawa Tengah; Rumah Sakit Al-Irsyad
Surabaya, Jawa Timur; dan di sebuah klinik di Semarang. Prosedur yang
harus dilalui pasien pun menurutnya tidak berbeda dengan di kantor CTech
Labs Edwar Techonogy.
Sumber :
Alat pembunuh kanker
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar